Sangkuriang Pengawas Tsunami

Edisi: 09/36 / Tanggal : 2007-04-29 / Halaman : 132 / Rubrik : ILT / Penulis : Widyanto, Untung, ,


SUARA mencicit-cicit itu tiba-tiba meledakkan kegembiraan di ruang kendali kapal riset Baruna Jaya I. Tepuk tangan dan sorak-sorai pecah. Di atas kapal itu, yang tengah buang sauh pada posisi sekitar 100 kilometer di selatan Selat Sunda, Ridwan Djamaluddin bernapas lega saat dia bersama puluhan pegawai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendengar suara mirip cicit ikan lumba-lumba. Itulah tanda misi mereka mendeteksi peringatan dini tsunami telah sukses. ”Kami berhasil menyelesaikan tahap paling kritis,” kata Kepala Balai Riset Kelautan BPPT itu kepada Tempo, Senin pekan lalu.

Tiga hari sebelumnya, Ridwan memimpin pemasangan pelampung suar khusus tsunami alias buoy di Selat Sunda. Tim BPPT juga menempatkan ocean bottom unit (OBU), sensor perekam data di bawah permukaan laut, pada kedalaman 2.050 meter.

Tahap paling kritis adalah apakah sensor di dasar samudra mampu mengirim data ke buoy yang mengambang di permukaan laut. Sensor akan mengirim data secara akustik. Maka, begitu suara mencicit terekam di ruang kendali Baruna Jaya, tahulah Ridwan bahwa buoy yang mereka rancang selama empat bulan bisa bekerja dengan baik.

Menurut dia, komunikasi dari dasar laut ke buoy amatlah penting. Sebab, dalam kondisi normal, OBU merekam data ketinggian permukaan air laut setiap 15 menit.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…