Meredam Konflik Kambuhan

Edisi: 10/36 / Tanggal : 2007-05-06 / Halaman : 42 / Rubrik : NAS / Penulis : Dhyatmika, Wahyu, Warsidi, Adi, Imran M.A.


SETENGAH jam lepas tengah malam, sebuah sepeda motor dipacu di depan Markas Brigade Mobil, Kepolisian Daerah Nanggroe Aceh Darussalam, di kawasan Jeulingke, Banda Aceh. Sambil menggeber gas, Selasa pekan lalu, si penunggang motor melemparkan sebutir granat tangan. Empat jam sebelumnya, granat juga meledak di depan rumah dinas Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya.

Dua insiden tanpa korban jiwa itu merupakan peristiwa terbaru dari serangkaian tindak kekerasan yang belakangan makin sering terjadi di Aceh. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh mencatat sedikitnya lima aksi teror dan kekerasan yang pelakunya tak jelas sejak Desember 2006. Sejak awal tahun ini, angka kriminalitas dengan senjata api juga melesat tinggi di Tanah Rencong.

Banyak yang khawatir ”kerikil-kerikil tajam” ini bisa menyeret Aceh kembali ke tubir konflik. ”Pelakunya jelas orang yang tidak suka Aceh damai,” kata Usman Hasan, mantan Ketua Badan Reintegrasi Aceh, akhir pekan lalu. Ia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?