Menghadang Jilbab Masuk Istana

Edisi: 11/36 / Tanggal : 2007-05-13 / Halaman : 108 / Rubrik : INT / Penulis : Fadjri, Raihul


ISTRI Menteri Luar Negeri Turki Abdullah Gül, Hayrünisa, harus bersabar. Ia belum bisa menjadi ibu negara Republik Turki yang mengenakan kerudung istana kepresidenan Çankaya di Ankara.

Pada Selasa pekan lalu, pengadilan konstitusi Turki menganulir proses pemilihan presiden dengan calon tunggal Abdullah Gül. ”Kami menangguhkan putaran pertama,” ujar Hasim Kilic, juru bicara pengadilan konstitusi. Menurut Kilic, tidak cukup jumlah anggota parlemen yang hadir dalam pemilihan presiden putaran pertama itu.

Inilah hasil gemilang partai oposisi utama Partai Rakyat Republik untuk menjegal laju Abdullah Gül. Di mata mereka, Gül mesti cepat dihentikan. Mereka percaya, keberhasilan Gül—dari Partai Keadilan dan Pembangunan—merupakan ”kiamat” bagi penganut sekularisme garis keras di Turki.

Di jalan-jalan Ankara dan Istanbul, kaum nasionalis, dengan bendera merah Turki berhias bulan bintang putih di tengahnya, unjuk gigi, menunjukkan kekuatannya. Di dalam gedung parlemen, dominasi partai muslim AK, Partai Keadilan dan Pembangunan, jadi tak punya arti. Meski Partai AK merupakan mayoritas (352 suara) di parlemen, jumlah itu kurang dari dua pertiga (367 suara) dari 550 suara di parlemen—batas yang dipersyaratkan untuk memilih seorang presiden. Boikot itu kemudian diikuti pengajuan gugatan ke pengadilan konstitusi untuk membatalkan pemilihan presiden itu. Perlu diketahui, lembaga pengadilan Turki adalah salah satu kekuatan sekuler, selain militer dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…