Kampus Pilihan Dunia Kerja

Edisi: 12/36 / Tanggal : 2007-05-20 / Halaman : 58 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Agustina, Widiarsi, Widyanto, Untung, Taufik, Ahmad


PADA AKHIR MEI INI, ratusan ribu remaja Indonesia bakal mengantre di gerbang-gerbang perguruan tinggi untuk merebut tiket ke kampus. Pendidikan tinggi memang masih diyakini sebagai jalan tol meraih masa depan gemilang di pasar kerja Indonesia yang sempit. Hingga awal 2007, negeri kita memiliki 10,9 juta penganggur-20 persennya berijazah sarjana. Hasil riset Pusat Data dan Analisa Tempo pada Januari di Jakarta dan sekitarnya mencatat ada 10 perguruan tinggi yang lulusannya dianggap favorit di pasar kerja. Hasil survei itu diluncurkan pekan lalu dalam buku Panduan Memilih Perguruan 2007, Meraih Kerja Sesuai Program Studi. Laporan khusus majalah ini menemukan, di luar kesepuluh universitas tersebut ada sederet lembaga pendidikan lain yang alumninya juga menjadi "primadona". Kiatnya: memilih bidang studi yang berpadan dengan kebutuhan pasar.

MARI bertandang ke dunia Yudhitya Dwi Ahadianto, seorang sarjana kimia lulusan Universitas Gadjah Mada. Dia mengisi setiap hari baru dengan dua kegiatan utama. Membaca iklan dan mengetik. Ya, mengetik surat lamaran kerja. Entah berapa rim kertas yang dia habiskan untuk mengetik, merevisi, mengetik lagi, surat-surat itu. Sejak lulus beberapa tahun lalu, dia sudah melayangkan lamaran ke seratus lebih perusahaan. Hasilnya, nihil. "Padahal saya tak mau pilih-pilih kerja," ujarnya kepada Tempo.

Yudhit, 26 tahun, lulus dengan indeks prestasi di atas rata-rata, 3,2 dari skala 4. Dia mengambil sejumlah kursus untuk mendongkrak nilai jual: komputer, bahasa Inggris, desain grafis. Tetap saja mentok. Terpaksalah dia berbaris dalam jajaran sarjana penganggur. Hingga pertengahan Maret lalu, penganggur Indonesia mencapai angka 10,9 juta orang. Sekitar 11 persennya lulusan S-1. Ini angka resmi dari Departemen Tenaga Kerja. Silakan mengira-ngira sendiri angka tidak resminya.

Formasi lowongan pekerjaan di Indonesia, yang mirip piramida, menyulitkan mereka. Semakin tinggi strata pendidikan pencari kerja, kian sedikit lowongan tersedia. Bidang-bidang tertentu seperti membutuhkan keahlian khusus. Buntutnya, banyak pencari kerja terpaksa masuk ke bidang yang tak disukai.

Riset perusahaan penyedia informasi kerja Jobs DB pada 2006 menemukan setidaknya 50 persen pencari kerja salah jurusan. Sebagian besar lulusan S-1 kini menempati pekerjaan teknis yang harusnya digarap oleh para lulusan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…