Catatan Harian Seorang Saksi Mata
Edisi: 49/20 / Tanggal : 1991-02-02 / Halaman : 83 / Rubrik : LN / Penulis :
TAUFIK Rahzen, salah seorang pemuda Indonesia yang diundang mengikuti
perkemahan perdamaian oleh Tim Perdamaian Teluk, yang berada di Irak tiga
pekan lalu, menulis catatan harian untuk TEMPO. Untuk kali ini, pemuda Sumbawa
bertubuh kecil itu mengirimkan sebagian dari catatan hariannya, yakni catatan
hari pertama Baghdad dihujani bom, sampai ia harus pindah ke Amman, Yordania,
karena diminta oleh pemerintah Irak meninggalkan negeri yang dikeroyok ini.
; 17 Januari 1991 Saya berada di Peace and Friendship Camp, Baghdad, sekitar
tiga ratus meter dari Istana Kepresidenan, ketika tembakan pertama datang. Jam
menunjukkan pukul 02.34. Langit tiba-tiba seperti lautan kembang api,
membentuk tirai merah, muncul dari hampir seluruh Baghdad.
; Pada lima menit pertama, saya masih meragukan bahwa perang telah dimulai
karena tak ada tanda-tanda pesawat menyerang, baik suara maupun jejaknya.
Ketika pengeboman pertama berlangsung, dengan dentuman dan kilatan api,
barulah saya dan orang-orang di Camp yakin perang sudah meletus. Serangan
berlangsung hingga pukul 06.00 pagi, datang bergelombang.
; Pukul 9.00 kami semua aktivis perdamaian berangkat ke Hotel Al Rashid. Banyak
wartawan telah berkemas untuk meninggalkan Baghdad. Jalanan terasa lengang,
dan bila ada kendaraan tampak bergegas. Rumah-rumah tertutup dan tentara di
mana-mana. Sepanjang hari, sesekali tembakan dan dentuman terdengar, datang
bergelombang hingga malam hari.
; Malam itu, Baghdad mulai tanpa penerangan apa pun. Gelap. Saya mendengar
pelabuhan udara dan instalasi listrik telah dilumpuhkan. Sepanjang malam hujan
peluru dan sirene datang silih berganti.
; 18 Januari 1991 Pukul 17.00, bersama serombongan kecil wartawan (dua belas
orang), saya terselip mengikuti konperensi pers pertama setelah perang, yang
diberikan oleh Menteri Penerangan Latief Jaseem. Pertemuan diselenggarakan di
sebuah tempat di tengah apartemen penduduk, seperti sebuah balai desa, dengan
penerangan seadanya. Latief Jaseem mengatakan, "Peperangan ini tidak
mengejutkan kami, tapi pasti mengejutkan Bush. Kami telah mengatakan, jika
perang telah dimulai, kami tak akan menghentikan dan akan berlangsung lama. Di
luar persangkaan mereka dan perhitungan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…