Pilkada Yang Meminta Nyawa

Edisi: 13/36 / Tanggal : 2007-05-27 / Halaman : 118 / Rubrik : INT / Penulis : Fadjri, Raihul , ,


KALUNG berbandul Santo Benediktus melilit di leher kandidat Kongres, Cecy Luna. Sebagai penganut Katolik yang taat, Luna percaya bahwa Santo Benediktus akan melindunginya dari roh jahat serta segala marabahaya. Mencalonkan diri dalam pemilihan anggota Kongres Filipina pada 14 Mei lalu, Luna, 54 tahun, tak pernah mencopot kalung tersebut ketika kampanye di Abra, satu provinsi di Pulau Luzon yang dikenal sebagai arena terpanas kampanye.

Belum lama ini enam keponakan Luna rebah diberondong senjata mesin di satu desa di pedalaman Abra. Tubuh mereka tergeletak berjam-jam sebelum ditemukan warga. Mobil yang mereka tumpangi penuh lubang akibat hantaman peluru. Sekitar 200 peluru M-14 dan M-6 tersebar di dalam kendaraan tersebut. Polisi yakin, pembunuhan brutal itu adalah sebagai pesan maut dari lawan politik Luna, Vicenta Valera. Dia Gubernur Abra sejak 1986. “Lawan politik saya menginginkan saya mati. Ada kontrak untuk melenyapkan saya, dan saya khawatir dengan keselamatan saya,” ujar Luna.

Ibu delapan anak itu tak mau mengambil risiko. Enam polisi yang disediakan panitia pemilihan kepala daerah (pilkada) mengawalnya dengan ketat. Mereka terus menempelnya pada saat Luna berbaur dengan massa pendukungnya di Bangued, ibu kota Abra, sehari sebelum pencoblosan.

Laki-laki berkacamata gelap dengan pistol bersarung terbuka menyisir sepanjang jalan yang dilalui Luna. Dua truk hitam mengangkut sejumlah pria bersenjata otomatis. Kecuali polisi,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…