Sang Fundamentalis

Edisi: 13/36 / Tanggal : 2007-05-27 / Halaman : 130 / Rubrik : CTP / Penulis : Mohamad, Goenawan , ,


JERRY Falwell meninggal dalam umur 73 di kantornya pekan lalu, dan dunia kehilangan sebuah contoh yang baik tentang hubungan iman dan kebencian.

Falwell bukan orang galak dan bengis. Saya bayangkan ia, yang bertubuh gemuk dengan bentuk mirip bakpao, banyak ketawa, hangat, bicara kepada orang tanpa jarak. Tapi ada sesuatu dalam masyarakat tempat ia hidup—masyarakat Amerika di abad ke-20 dan awal ke-21—yang menyebabkan pendeta Kristen seperti Falwell, dengan Injil di tangan, secara luas didengar, didukung, dapat sokongan berjuta dolar, didekati kaum politisi tingkat nasional, justru ketika ia membawa berita yang muram, tapi paradoksal: Amerika adalah tanah yang dijanjikan Tuhan, ”Yerusalem Baru,” tapi negeri ini sedang terancam, sebagaimana dunia sedang terancam. Musuh ada di mana-mana. Terorisme hanya salah satunya. Amerika harus diselamatkan.

”Amerika”, bagi Falwell, adalah negeri orang-orang kulit putih yang diancam orang hitam—sebab itulah ia memusuhi gerakan Martin Luther King yang menuntut hak-hak yang sama bagi si ”negro”. Sebab itu pula ia menolak sanksi kepada rezim…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…