Kartika, Patung-patung Falus Itu

Edisi: 16/36 / Tanggal : 2007-06-17 / Halaman : 62 / Rubrik : LAY / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,


KARTIKA Affandi termasuk orang yang paling sibuk mempersiapkan perayaan 100 tahun Affandi. Dari Kartika untuk Affandi, ia menamakan pamerannya di V-art Gallery Yogya pada Maret lalu. ”Saya jual karya-karya saya dengan harga murah untuk dana peringatan kelahiran Papi.”

Kartika bisa disebut orang yang paling mengerti ”roh” kesenian Affandi. Dari kecil ia mengikuti pengembaraan sang Papi ke India dan Eropa. Suatu saat, pada 1951, ia ingat Affandi mengajak dirinya dan ibunya, Mariati, ke Candi Madhu Rai, India Selatan.

Ketika itu ada upacara. Affandi begitu ingin menyaksikan patung-patung yang disucikan. Tapi, selain yang beragama Hindu dilarang masuk. Affandi lalu mengaku diri, istri, dan anaknya adalah Hindu. ”Saya ingat prasyarat ikut upacara itu seluruh tubuh kami harus dipoles dengan tahi sapi.”

Masih banyak cerita unik tentang Affandi yang dikenang Kartika. Dari kisahnya dapat ditarik kesimpulan, bagaimana Affandi, meski tak suka membaca, haus akan pengalaman. Bila Kartika dianggap secara mendarah daging menguasai teknik dan gaya impresionistis Affandi, sesungguhnya warisan utama Affandi adalah: jiwa-bebas untuk menyaksikan keaneragaman hidup.

Seperti Affandi, ia suka melukis on the spot tentang masyarakat, dari tukang perah sapi di Austria sampai pedagang jalanan di Prambanan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…