Mengurus Pasar Tradisional

Edisi: 16/36 / Tanggal : 2007-06-17 / Halaman : 107 / Rubrik : KL / Penulis : Rahardja, Sjamsu


Sjamsu Rahardja *)
*) Doktor bidang ekonomi,ex visiting fellow di Institute for International Economics

KETEGANGAN persaingan antara hipermarket dan pasar tradisional belakangan ini semakin panas. Perwakilan pedagang pasar mengeluh omzet mereka loyo akibat makin banyaknya hipermarket dan toko modern (minimart dan supermarket). Klaim ini tambah meyakinkan jika melihat kondisi sebagian besar pasar di Indonesia: kumuh, kusam, dan dijejali pedagang kaki lima.

Hiper, di satu sisi, punya konotasi semangat eksesif. Dalam bisnis retail, hipermarket memang eksesif dalam pemasaran, dan menggunakan investasi berskala besar. Akibatnya, retail hipermarket tidak saja mampu menekan harga jual, tapi juga menaikkan posisi tawar mereka dalam membeli produk. Ini adalah hukum ekonomi yang tidak bisa dibantah.

Di sisi lain, pasar tradisional adalah tempat pertemuan langsung antara penawaran pedagang dan permintaan konsumen, on the spot, in real time. Pasar juga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…