Sri Murdiyati: Suami Saya Ditembak Di Depan Anak-anak

Edisi: 17/36 / Tanggal : 2007-06-24 / Halaman : 37 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dariyanto, Erwin, ,


MELIHAT suami dicokok polisi adalah mimpi buruk bagi Sri Murdiyati, 35 tahun. Sabtu dua pekan lalu, ia, suami, dan keempat anaknya baru saja meninggalkan rumah untuk menonton pemilihan kepala desa di kampungnya di Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah. Sri berjalan kaki beserta seorang anaknya, sementara tiga lainnya membonceng motor sang suami. Saat itulah polisi datang, memepet, dan membekuk Ainul Bahri alias Yusron Mahmudi—orang yang diyakini aparat sebagai teroris kelas kakap, Abu Dujana.

Kini Sri ”mengungsi” ke sebuah tempat di Jakarta. Difasilitasi oleh sejumlah kerabat, wartawan Tempo Erwin Dariyanto menemui perempuan berjilbab itu di sebuah rumah yang dirahasiakan, Kamis pekan lalu. Sri menjawab pertanyaan Tempo dengan tenang meski terkesan tertutup.

Bagaimana cerita penangkapan suami Anda?

Waktu itu sekitar pukul 11.30. Di kampung saya ada pemilihan kepada desa. Kami sekeluarga tidak memilih karena tidak terdaftar. Tapi kami ingin melihat. Tiga anak saya (duluan) sama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…