Kejar Lagi Konglomerat Hitam

Edisi: 18/36 / Tanggal : 2007-07-01 / Halaman : 23 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


LEBIH baik terlambat daripada tidak melakukan apa-apa. Walaupun pemerintah baru sekarang membongkar lagi kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, ini sudah merupakan satu kemajuan berarti. Kasus BLBI yang merugikan negara sedikitnya Rp 600 triliun itu seperti menjadi agenda tak terselesaikan empat pemerintah di zaman reformasi. Tindakan Jaksa Agung Hendarman Supandji membentuk tim khusus BLBI sedikit-banyak menghapus anggapan umum bahwa siapa pun yang memerintah negeri ini mustahil bersikap tegas kepada konglomerat.

Tentu publik perlu menunggu tim itu selesai membuat persiapan awal. Setelah itu, baru tim 35 jaksa tersebut beraksi. Belum jelas berkas siapa yang pertama akan diaduk-aduk. Banyak yang mengira Sjamsul Nursalim akan masuk daftar utama, mengingat kejanggalan-kejanggalan dalam kasusnya.

Selama ini, entah mengapa, pemilik grup bisnis Gajah Tunggal itu seakan membuat hukum negeri ini bak tanah lempung yang bisa dibentuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.