Mustafa Barghuti: Saya Menyalahkan Keduanya...

Edisi: 18/36 / Tanggal : 2007-07-01 / Halaman : 118 / Rubrik : INT / Penulis : Assegaf, Faisal, ,


DALAM konflik panas Hamas-Fatah, ia tetap netral. Mustafa Barghuti, 53 tahun, memang diterima kedua pihak. Ia berperan sebagai juru damai sebelum kesepakatan Mekkah tercapai pada Maret lalu—kesepakatan yang kemudian melahirkan kabinet persatuan nasional dengan 25 menteri dan seorang wakil perdana menteri (Azzam Ahmad dari Fatah).

Barghuti sendiri ditunjuk menjadi Menteri Informasi, tapi Fatah dan Hamas kembali bertarung sejak Mei lalu. Ketika konflik senjata pecah, Presiden Mahmud Abbas membentuk pemerintahan darurat: kabinet dengan 12 menteri dan menunjuk Salam Fayyad sebagai perdana menteri. Barghuti, anggota parlemen dari kubu independen, pun ikut tersingkir.

Ini bukan kali pertama ia tersingkir. Pria yang memiliki lembaga bantuan kesehatan di Palestina ini pernah bertarung dalam pemilihan presiden 2004 yang dimenangkan Abbas. Ketika itu, Barghuti meraih seperlima dari jumlah suara yang masuk.

Barghuti kini menyaksikan pertikaian klasik yang berulang: perebutan kontrol keamanan atas wilayah Palestina. Hamas merasa berhak lantaran mereka menang dalam pemilihan anggota parlemen, Januari 2006—Hamas berhasil mengumpulkan 74 dari 132 kursi, sementara Fatah hanya 45. Sedangkan Fatah mewakili sosok ”penguasa lama” yang tak ingin kehilangan kontrol.

Rabu malam pekan lalu, Barghuti bersedia menjelaskan soal konflik dan masa depan pemerintahan darurat tanpa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…