Banjir Darah Di Masjid Merah

Edisi: 21/36 / Tanggal : 2007-07-22 / Halaman : 104 / Rubrik : INT / Penulis : Assegaf, Faisal, ,


SAAT itu, tepat pukul empat dini hari, Selasa pekan lalu, satu regu komando pasukan khusus bersenjata lengkap bergerak cepat masuk ke dalam kompleks Masjid Lal atau Masjid Merah. Mereka menyisir seluruh bangunan masjid. Sejumlah lorong dan 85 ruangan Jamiah Sayyidah Hafsah, mencari Maulana Abdul Rasyid Ghazi, 43 tahun.

Bunyi tembakan kemudian menggema. Seorang saksi yang berpesan agar namanya tidak dicantumkan menghitung, dalam lima jam pertama ia mendengar 70 ledakan. Masuk jam keenam, serbuan berlanjut ke ruang bawah tanah, didahului dengan lemparan gas saraf. Pertempuran sempat berhenti setelah komandan pasukan memberi peringatan terakhir lewat pengeras suara, namun tak diindahkan.

Dua belas jam mencari, akhirnya tentara berhasil menemukan tempat persembunyian. Abdul Rasyid, wakil pemimpin Masjid Merah, bersama lima pengawalnya. Sebutir peluru bersarang di salah satu kakinya, tapi ia menolak menyerah dan balas menembak. Lelaki itu akhirnya tewas. Versi lain menyebutkan, wakil pemimpin Masjid Merah ini dibunuh pengawalnya ketika hendak menyerah. Dan Abdul Rasyid tak pergi sendirian. Ibunya meninggal dan putranya terluka. Serbuan bersandi Operasi Siluman ini melukai pula dua bibinya serta kemenakannya.

“Jumlah korban meninggal mungkin lebih dari 200, tapi belum bisa dikonfirmasikan hingga saat ini,” kata seorang pejabat yang menolak disebutkan identitasnya. Seorang relawan Pakistan, Abdus Sattar Edhi, menyebutkan, pemerintah sudah memintanya menyiapkan 800 kantong mayat. Sebelumnya ia sudah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…