Ada Berkah Di Balik Bencana

Edisi: 22/36 / Tanggal : 2007-07-29 / Halaman : 60 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Susanto, Heri, Arvian, Yandhrie, Dhyatmika, Wahyu


Apa boleh buat, krisis ekonomi 1997 malah melahirkan berkah di pojok lain. Sementara beberapa kawasan menderita karena pabrik tutup, pengusaha bangkrut, atau pegawai mendadak kehilangan pekerjaan, bagian lain malah seperti kelimpahan rezeki. Nun di luar Jawa, di pelosok Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan beberapa provinsi lain, petani dan pengusaha perkebunan justru menikmati berkah krisis itu.

Harga tandan buah segar kelapa sawit, yang dua atau tiga tahun sebelum krisis masih berkisar Rp 100 per kilogram, pada akhir 1997 melejit hingga enam kali lipatnya menjadi Rp 600 per kilogram. Saat banyak pelaku usaha di Jawa berurai air mata, petani kelapa sawit bersorak. Mereka berlimpah fulus.

Simak cerita Rinto Gunari, kini 57 tahun, pemilik kebun sawit di Kecamatan Aek Buru, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Pada awal 1970-an, dia sempat membuka lahan dan menanaminya dengan karet. Tapi usahanya gagal total. Harga karet mentah merosot. Ongkos menanam tak lagi sebanding dengan hasilnya. Rinto memutuskan meninggalkan kebun karetnya dan memilih mengadu nasib di Medan.

Namun niat Rinto berkebun tak pernah pupus. Sepuluh tahun kemudian, dia pulang ke kampungnya. Berbekal tabungan dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…