Selamat Jalan, Harry!

Edisi: 23/36 / Tanggal : 2007-08-05 / Halaman : 80 / Rubrik : BK / Penulis : Chudori, Leila S., Patria, Nezar,


Harry Potter and The Deathly Hallows
Penulis: J.K. Rowling
Penerbit: Bloomsbury, London, 2007
Tebal: 607 halaman
Seolah dari kegelapan, kedua lelaki itu tiba-tiba saja muncul. Begitu saja. Dan hanya beberapa detik, sekejap, mereka langsung saja saling merentangkan tongkat sihir ke dada lawan. Ternyata, setelah sekelebat sinar berkilatan, kedua lelaki itu menghela napas lega. Mereka adalah kawan, bukan lawan. Tongkat sihir dikembalikan ke dalam jubah dan keduanya berjalan di bawah percikan sinar bulan.

”Ada berita?”

”Berita terbaik…,” jawab Severus Snape.

Inilah pembukaan buku Harry Potter and the Deathly Hallows, buku seri terakhir yang sudah ditunggu-tunggu selama dua tahun oleh seluruh penggemar fanatik Harry Potter. Begitu fanatiknya hingga sudah ada dua juta orang yang memberikan uang muka jauh sebelum buku ini diterbitkan, terutama karena pada buku ke-6 Harry Potter and the Half-Blood Prince memberikan sebuah akhir yang melukai hati pembaca. Severus Snape melontarkan ”Avada Kedabra” kepada penyihir sepuh yang baik hati, guru tua Harry Potter, Albus Dumbledore, yang langsung terjengkang. Mati. Dan kematian Dumbledore membuat Potter dan kedua kawannya, Ron dan Hermione, memutuskan untuk tidak kembali ke pendidikannya di Hogwarts. Seperti dalam kisah-kisah wayang, ada mereka yang sudah memiliki garis takdir yang tak bisa dihindarkan. Bisma harus mati di tangan Dewi Amba. Perang Baratayudha harus terjadi dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…