Abdullahi An Naim: Kita Suka Menyalahkan Orang

Edisi: 24/36 / Tanggal : 2007-08-12 / Halaman : 44 / Rubrik : AG / Penulis : Shahab, Idrus F. , ,


Ia seorang profesor di sekolah hukum yang cukup terpandang. Di Emory School of Law, Atlanta Georgia, Amerika Serikat. Abdullahi An Naim, 61 tahun, begitu namanya, memang seorang akademisi yang baik. Tapi pengalaman hidupnya juga menjadikannya seorang aktivis.

An Naim lahir di Khartoum, Sudan. Tatkala usianya belum lagi genap 40 tahun, ia harus meninggalkan tanah airnya. Rezim militer yang mengambil alih kekuasaan telah melarang gerakan reformasi yang dipimpin gurunya, Ustad Mahmud Mohammad Taha. Bahkan para penguasa militer yang konservatif itu lalu mengeksekusi sang ustad.

An Naim pergi ke Amerika, meneruskan tradisi gurunya. Ia sekuler, tak setuju negara Islam, menganggap Islam periode Mekah sebagai rujukan, tak mengharamkan kepemimpinan perempuan, dan seterusnya. Tapi ia tak setuju dengan kelompok-kelompok antisyariat yang terlalu sensitif. Dialog antara si skularis dan konservatif harus dipelihara. Pekan lalu, An Naim hadir dalam peluncuran bukunya yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Islam dan Negara Sekuler, Menegosiasikan Masa Depan Syariah, di Jakarta (lihat Membela Sekularisme, Menyelamatkan Syariah hal.73). Berikut adalah petikan wawancaranya dengan Idrus F. Shahab dari Tempo.

Beberapa aktivis partai Islam berhasil mengegolkan syariat melalui politik parlemen. Sebagian orang merasa terintimidasi. Bagaimana Anda memandang fenomena ini?


Mereka tak akan bisa mempraktekkannya lebih jauh. Kalau dijalankan terus, praktek syariat akan jadi dangkal. Implementasi syariat direduksi jadi membubuhkan istilah Arab/Quran di jalan-jalan kota; memaksa perempuan memakai pakaian tertentu; melarang khalwat. Tapi soal ekonomi, sosial, politik—misalnya korupsi—yang membutuhkan penanganan khusus, tak terjangkau. Sayang,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…