Nabil Shaath: Perbedaan Hamas-fatah Tidak Mutlak

Edisi: 24/36 / Tanggal : 2007-08-12 / Halaman : 122 / Rubrik : INT / Penulis : Assegaf, Faisal, ,


Ia utusan khusus Presiden Palestina Mahmud Abbas. Nabil Ali Shaath, 69 tahun, sosok yang sibuk. Ia terus bergerak, berkeliling dunia, termasuk ke Indonesia untuk mencari dukungan.

Shaath harus meyakinkan dunia bahwa Palestina membutuhkan bantuan, dan bahwa bantuan kemanusiaan saja, jelas, tak mencukupi. Tapi yang dihadapi Shaath bukan cuma itu. Beban mantan Menteri Luar Negeri dan juru runding ini bertambah berat setelah Palestina terpecah: Fatah di Tepi Barat, Hamas di Jalur Gaza. Sementara itu, perundingan yang kembali dimulai dengan Israel tak membuahkan hasil.

Kepada Faisal Assegaf dan juru foto Yosep Arkian dari Tempo, Shaath bercerita banyak soal krisis yang dialami dan harapan-harapannya. Berikut penuturan Shaath saat dijumpai di tempatnya menginap, Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu malam pekan lalu.

Apa isi pertemuan Anda dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono?


Saya memberikan gambaran mengenai situasi di Palestina: soal upaya mengakhiri, pergerakan politik mutakhir negara-negara Arab, Amerika Serikat, dan negara-negara lain, posisi kami terhadap pelbagai proposal damai, termasuk dari Liga Arab. Kami juga membicarakan soal perlunya membantu Gaza yang sedang mengalami krisis dan persoalan internal dengan Hamas. Saya menyampaikan bahwa kami sedang mengatur rencana pertemuan kedua pemimpin di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York. Presiden Yudhoyono berjanji akan mencurahkan seluruh dukungan politik dalam masalah Palestina dan akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza secepatnya. Ia berharap kami cepat menyatukan kembali Tepi Barat dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…