Tak Meriah Buat Si Miskin
Edisi: 26/36 / Tanggal : 2007-08-26 / Halaman : 70 / Rubrik : SUR / Penulis : Dharmasaputra, Metta , Candraningrum, D.A. , Nafi, M.
IDUL Fitri tahun ini bakal terasa berbeda buat Supriyadi. Menjelang Hari Raya itu, Oktober mendatang, ia tak perlu lagi antre berjam-jam berebut tiket mudik ke Semarang, kota asalnya, seperti dilakoninya saban tahun. Sebuah mobil bekas baru dibelinya pekan lalu. âSupaya enggak repot membawa anak saya yang masih bayi,â kata Supriyadi, yang tiga bulan lalu baru dikaruniai seorang putra.
Sebagai imbalannya, karyawan perusahaan telekomunikasi ini kini harus merogoh kocek Rp 3 juta per bulan untuk membayar angsuran selama tiga tahun. âBerat, memang,â ujarnya. Tapi ia tampaknya tak mau kehilangan momentum penurunan suku bunga.
Pada kuartal kedua lalu, bank sentral memang kembali menurunkan suku bunga menjadi 8,5 persen pada Juni, dari 9 persen pada Maret. Bank-bank pun kemudian menurukan suku bunga kredit. âFaktor ini yang menjadi pendorong utama lonjakan pembelian mobil,â kata Presiden Direktur Indomobil Sukses Internasional, Gunadi Sindhuwinata, pekan lalu.
Menurut Gunadi, penurunan suku bunga kredit memang merupakan faktor penting dalam industri otomotif. Sebab, sebagian besar pembelian mobil di dalam negeri menggunakan sistem kredit. Berkat penurunan inilah, animo masyarakat membeli mobil pun meningkat. Tak hanya mobil baru, mobil bekas pun laris manis.
Ruang pamer Ben Mobilindo di kawasan Tomang, Jakarta Barat, termasuk salah satu yang ramai disambangi calon pembeli. Menurut Ai, seorang karyawannya, 63 unit mobil…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…