Yvo De Boer: Pemanasan Global Bisa Kita Hadapi Tanpa Amerika

Edisi: 28/36 / Tanggal : 2007-09-09 / Halaman : 56 / Rubrik : LIN / Penulis : Kleden, Hermien Y,


DIALAH bintang Pertemuan Wina 2007—setidaknya di kalangan puluhan wartawan asing yang meliput hajatan besar Perserikatan Bangsa-Bangsa itu. Digelar lima hari di Austria Centre Vienna, di bawah payung Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Cuaca PBB (United Nations Framework Convention on Climate Change, UNFCCC), sidang itu berakhir Jumat pekan lalu. Hadir seribu lebih anggota delegasi dari 158 negara serta 40 lebih organisasi lingkungan dan pengamat.

Yvo de Boer, pemimpin tertinggi UNFCCC, harus memastikan seluruh acara berlangsung sesuai dengan target: memuluskan sidang puncak PBB di Bali, Desember mendatang, yang akan membahas isu cuaca global. Hasil dari Wina juga diharapkan dapat meluaskan agenda Protokol Kyoto.

Ditetapkan pada 11 Desember 1997, Protokol Kyoto disokong oleh mayoritas anggota PBB—kecuali Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. Banyak yang yakin, selama Amerika tidak menandatangani Protokol Kyoto, upaya meredam pemanasan global di planet bumi tak akan efektif. Tapi Yvo punya pendapat sendiri. ”Saya bahkan tidak mengharapkan Amerika kembali ke Protokol Kyoto, karena sudah amat terlambat,” ujarnya kepada Tempo.

Yvo sosok populer selama Pertemuan Wina, kendati dia lebih banyak di belakang layar. Dari seluruh jumpa pers,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…