Balada Sang Pengacara Buta

Edisi: 29/36 / Tanggal : 2007-09-16 / Halaman : 120 / Rubrik : INT / Penulis : Prabandari, Purwan


IA memanjat dinding rumahnya sendiri, lalu berlari ke ladang. Polisi yang menyatroni rumah nya di Linyi, Provinsi Shandong, timur Cina, bisa dia kelabui. Dengan paspor dan visa di tangan, Yuan Weijin bergegas menumpang bus menuju Beijing. Tapi petugas Bandar Udara Internasional Beijing menahan perempuan 31 tahun itu dua pekan lalu. Mimpi Yuan terbang menuju Manila, Filipina, mewakili suaminya menerima penghargaan Ramon Magsaysay, pun kandas.

Chen Guangchen, suami Yuan, mestinya menerima penghargaan yang kerap disebut sebagai ”Nobel Asia” itu pada akhir Agustus lalu. Namun Chen dipenjarakan pemerintah Cina dengan tuduh an menggerakkan massa. Yuan, yang sedang mendapat tahanan rumah, pun nekat pergi mewakili sang suami.

”Mereka hampir mematahkan tanganku,” ujar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…