Berlari Bersama Tuhan

Edisi: 31/36 / Tanggal : 2007-09-30 / Halaman : 66 / Rubrik : OR / Penulis : Budiman, Irfan, ,

MERCEDES-Benz putih itu masuk ke pelataran kampus Universitas Teknologi Jamaika. Pelat nomornya tak biasa: 9.77 WR. Namun, pada saat turun dari mobil mewah itu, penampilan pemiliknya tak berbeda dengan mahasiswa lain. Berkaus oblong, mengenakan jins, dan menutup kepalanya dengan topi bisbol. Perempuan-perempuan pun bersorak histeris.

Asafa Powell, pemilik mobil mewah itu, adalah bintang di kampus tersebut karena dialah manusia tercepat di jagat saat ini. Bungsu dari lima bersaudara ini memang terlihat mencolok di kampusnya. Selain mobil sportnya yang licin, kualitas busana yang dipakainya pun berbeda. Dan jangan lupa, di dompetnya selalu saja berdesak uang kertas yang tidak sedikit jumlahnya. ”Buat jaga-jaga,” katanya.

Ada alasannya. Menurut Asafa, keberhasilannya menjadi atlet terkemuka di planet ini membuat rekan-rekannya sering menodong untuk sekadar minta ditraktir. ”Ketika aku pergi, mereka menginginkan aku meninggalkan sesuatu,” kata pria kelahiran Linstead, St. Catherine, Jamaika itu seraya tertawa.

Peristiwa itu terjadi dua tahun lalu, ketika Asafa baru saja mencetak rekor dunia untuk lari 100 meter. Saat itu, dalam kejuaraan dunia di Athena, Yunani, dia membuat rekor 9,77 detik. Dia menumbangkan capaian pelari Amerika Serikat, Maurice Green, yang sudah bertahan enam tahun.

Mercedes dan dompet padat hanyalah sedikit hasil dari jerih payahnya di lintasan. Masuk jajaran elite dunia memang menyenangkan. Bisa tampil di sebuah kejuaraan saja, sang atlet sudah mendapatkan appearance fee. Meski kalah jauh dari golf atau tenis, tetap saja jumlahnya oke. Untuk turnamen kelas grand prix, menjadi juara…

Keywords: -

---

Foto Terkait