Setan Diborgol, Mestinya Kita Juga

Edisi: 31/36 / Tanggal : 2007-09-30 / Halaman : 112 / Rubrik : KL / Penulis : Nadjib, Emha Ainun, ,


ANDA mungkin sudah pernah mendengar anekdot ini. Ada pejabat yang pulang naik haji masuk rumah sakit dengan kepala luka parah. Soalnya, ketika jumrah bukannya dia berhasil melempari setan dengan batu, tapi malah sejumlah setan melempari kepalanya.

Ketika komandan setan menanyainya kenapa melempari jemaah haji, oknum setan itu menjawab: ”Kan Tuhan sudah membagi-bagi kerjaan untuk makhluk-Nya, e..., dia malah mengerjakan hal-hal yang seharusnya dikerjakan setan.…”

Lawakan itu tak saya jamin secara substantif salah. Maka, setiap memasuki Ramadan, ada rasa cemas-cemas geli: memang setan diborgol Tuhan, tapi kita kan tidak. Kita tidak lebih oke dibanding pejabat itu dan jumlah kita sangat banyak. Maka belajar berpuasa memang penting.

Puasa itu artinya kita berhak melakukan sesuatu tapi tak melakukannya. Berhak mendapatkan, mengenyam, menikmati, tapi sengaja dan sadar menolaknya, pada batas waktu dan konteks…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…