Saling Lempar Di Abdul Muis

Edisi: 34/36 / Tanggal : 2007-10-21 / Halaman : 36 / Rubrik : HK / Penulis : Kuswardono, Arif A, Susanto, Elik , G.R, Purnomo




IRAWADY Joenoes tampak geram. Di dalam selnya, ruang tahanan Markas Besar Kepolisian RI, anggota non-aktif Komisi Yudisial berumur 67 tahun ini seperti berikrar terhadap dirinya sendiri. ”Saya bertekad akan membongkar semuanya,” katanya. Sejenak ia berdiam diri. ”Saya dijebak teman sendiri,” katanya lagi.

Sejak digelandang dua pekan lalu karena tertangkap tangan menerima uang, kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi dia terus berkeras mengaku bekerja berdasarkan perintah pemimpin Komisi. Memang, bila dalih ini kelak diterima pengadilan, Irawady bisa saja bebas. Persoalannya, benarkah ia bertindak berdasarkan perintah jabatan yang sah?

Berdasarkan rapat pleno 31 Juli 2007, Ketua Komisi Yudisial memberikan tugas kepada beberapa anggota dan staf Komisi untuk melakukan supervisi dan penertiban di semua aspek di lingkungan sekretariat jenderal. Termasuk melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang terkait dalam proses pengadaan barang dan sewa gedung Komisi Yudisial di Jalan Abdul Muis. Irawady, mantan jaksa itu, ditunjuk sebagai pemimpin tim supervisi ini.

Komisi antikorupsi masih mengembangkan keterangan dari saksi-saksi pegawai Komisi Yudisial. Keterangan para pegawai, khususnya panitia pengadaan tanah, dikumpulkan. Keterangan mereka dinilai sama pentingnya dengan keterangan Irawady dan Freddy Santoso, Direktur PT Persada Sembada, tersangka penyuap. Isi percakapan telepon Irawady juga jadi bukti. ”Penyidikan KPK tidak dilakukan secara parsial, namun juga melihat hasil penyelidikan terlebih dulu,” kata Taufiequrachman Ruki, Ketua KPK.

Kesimpulan Komisi, sejumlah kejanggalan masih bertebaran dalam keterangan Irawady. Surat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…