Masuk Bursa, Dilego, Atau Merger

Edisi: 35/36 / Tanggal : 2007-10-28 / Halaman : 90 / Rubrik : EB / Penulis : Sulistyowati, Retno , Wijaya, Agoeng, Lumbanraja, Sahala


KODRADI, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara, akhirnya meluap. ”Justru dari kalian saya baru tahu,” katanya dengan nada tinggi, Jumat 5 Oktober lalu. Rupanya perkara yang mengganggu Kodradi sangat serius: rencana pemerintah menjual bank yang dipimpinnya. Ia kesal lantaran tidak diajak be rembuk oleh Menteri Negara BUMN Sof yan Djalil. Kodradi tak menyangka pe merintah mau melepas bank yang sela ma ini menjadi tumpuan harapan rakyat kecil akan kredit rumah sederhana ini.

Yang ia tahu, rapat pemegang saham BTN beberapa waktu lalu sepakat melun curkan BTN ke lantai bursa. Seluruh saham BTN dimiliki pemerintah. Tak ada pembicaraan menjual BTN ketika itu. Perseroan akan menawarkan saham perdana ke publik alias initial public offering. Revaluasi aset pun sudah dilakukan.

Dari aksi itu, BTN berharap bisa menyedot Rp 600 miliar. Ini akan mendongkrak pundi BTN dari Rp 1,9 triliun sekarang menjadi Rp 2,5 triliun. Tapi angan-angan itu kandas setelah Pak Menteri BUMN melontarkan niatnya menjual kepemilikan saham pemerintah.

Menurut Sofyan, ada persoalan mismatch atau ketimpangan di BTN. Sumber dana bank bersifat jangka pendek, seperti tabungan dan deposito, dipakai untuk membiayai kredit perumahan yang jangka waktunya bisa 10-20 tahun. Persoalan modal itu tak bisa diatasi pemerintah dengan cara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…