Di Bawah Lindungan Bapak
Edisi: 36/36 / Tanggal : 2007-11-04 / Halaman : 142 / Rubrik : OR / Penulis : Budiman, Irfan, ,
SORE itu, Peter Schmeichel grogi bukan main. Bolak-balik ia berbicara dengan istrinya. Sang Nyonya pun berusaha menenangkan bekas kiper legendaris tim nasional Denmark dan Manchester United itu. Pangkal kegelisahan Schmeichel adalah aksi Kasper, sang anak, di Upton Park, kandang West Ham.
Kasper kala itu tengah menghadapi ujian berat. Agustus lalu, untuk pertama kali dia masuk skuad inti Manchester City. Deg-degan sudah pasti. Maklum, kiper yang tingginya 182 sentimeter ini tampil di ajang Liga Primer, kompetisi paling berat di dunia.
Peter pantas saja khawatir. Meski bangga karena Sven-Goran Eriksson, manajer baru klub itu, memilih sang anak menjadi penjaga gawang nomor satu di klub, sebelumnya dia hanya kiper nomor empat, tetap saja penampilannya kali ini bakal punya dampak besar.
Bila berhasil, tentu karier dan rasa percaya diri anaknya bisa langsung on the track. Sebaliknya, kalau tampil buruk, sudah pasti Kasper akan mengalami persoalan besar. Bisa berdampak pada masa depannya. Maklum, usia Kasper masih 20 tahun.
Untunglah, ketakutan itu lenyap, bahkan berubah menjadi kebanggaan. Klub ini memukul West Ham, 2-0. âDia tampil bagus. Saya bangga sekali padanya,â kata Peter. Dalam game itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…