Puncak Perjalanan Si Bengal

Edisi: 37/36 / Tanggal : 2007-11-11 / Halaman : 58 / Rubrik : OR / Penulis : Budiman, Irfan , ,

ADEGAN yang sama terulang lagi. Dengan wajah hampir tanpa ekspresi, Kimi Räikkönen berdiri di atas podium begitu menjuarai balapan mobil Formula 1 (F1) di Sirkuit Interlagos, Brasil. Wajahnya sunyi dari kegembiraan, padahal balapan seri terakhir tiga pekan lalu itu sekaligus menabalkan dia menjadi juara balapan F1 tahun ini. Pembalap Finlandia ini mengalahkan favorit juara, pembalap Inggris Lewis Hamilton.

Itulah Kimi. Julukan The Iceman memang tidak salah. Ketika seorang juara bisa melakukan apa saja, seperti biasa, Kimi hanya mengacungkan tangan. Yang sedikit berbeda hanyalah tatapannya yang hangat pada kompanyon-nya di tim Ferrari, pembalap Brasil Fillipe Massa. Padahal, tak semua pembalap bisa meraih posisi nomor satu. Dalam sembilan tahun terakhir, hanya tiga pembalap yang merebutnya, yakni Michael Schumacher (lima kali), Mika Häkkinen dan Fernando Alonso masing-masing dua kali.

Kimi pun sebetulnya tidak terlalu diunggulkan. Maklumlah, sepanjang tahun dia terus tertinggal oleh duet McLaren-Mercedes, Hamilton dan Alonso. Bahkan beberapa kali dia juga kalah oleh Massa. Menjelang balapan di Interlagos itu, Kimi (poin 100) pun masih berada di posisi ketiga di bawah Hamilton (107) dan Alonso (103). Namun, di seri pamungkas Hamilton kejeblos dan Kimi dengan didukung Massa mampu melaju.

Peristiwa ini persis seperti yang terjadi 21 tahun lalu. Saat itu, dengan selisih poin yang juga ketat, tiga pembalap, yakni Nigel Mansell, Alain Prost, dan Nelson Piquet, berebut menjadi yang terbaik di sirkuit Adelaide, Australia. Mansell yang melaju di putaran awal harus kehilangan gelar setelah mobilnya…

Keywords: -

---

Foto Terkait