Rasul Keren Dari Betawi
Edisi: 37/36 / Tanggal : 2007-11-11 / Halaman : 100 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Rizal, Yos , Yudono, Susanto, Elik
Kehidupan beragama di Indonesia tampaknya tak pernah sepi dari amuk massa. Setelah gerakan Ahmadiyah diserang tahun lalu, kini massa merusak dan membakar sebagian rumah pendiri aliran Al-Qiyadah al-Islamiyah. Pengikut Ahmad Mushaddeq yang mengaku sebagai rasul dari Betawi itu kini terus diburu. Majelis Ulama Indonesia menyatakan aliran ini sesat. Benarkah keyakinan bisa dihakimi? Mengapa aliran-aliran baru yang belakangan bermunculan itu justru meraup pengikut dari kalangan muda?
IA tampak letih dan kusut. Satu-satunya yang tak berbeda, dan ini membuat polisi geleng kepala, ia tak pernah berhenti menjelaskan aliran yang diproklamasikannya sejak 2001 itu. âIa kelihatan pintar. Kalau ditanya, nyerocos panjang-lebar,â kata Kepala Kesatuan Keamanan Negara Polda Metro Jakarta, AKBP Tornagogo Sihombing.
Dialah Ahmad Mushaddeq alias Abdul Salam, yang mengaku sebagai rasul baru. Ia, bersama enam pengikutnya, memilih mendatangi Markas Kepolisian Daerah Metro Jakarta ketimbang diburu polisi atau digelandang massa. Dua tangannya pun diborgol ke belakang pada Rabu dua pekan lalu.
Sang ârasulâ yang menggegerkan itu akhirnya menyerah ke polisi. Tak tampak lagi penampilannya yang parlente dengan jas dan dasi seperti dalam pertemuan akbar 267 jemaah Al-Qiyadah al-Islamiyah di lantai 11 Graha BIP, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, sepekan sebelumnya.
Inilah drama mutakhir Al-Qiyadah setelah dinyatakan sebagai aliran sesat oleh Majelis Ulama Indonesia. Tiga pengikutnya di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, digropyok massa pada September lalu. Sebulan berikutnya, giliran jemaah di Padang digerebek warga.
Nasib Mushaddeq, 63 tahun, ini mirip yang dialami Lia Aminudin, pendiri Salamullah atau Komunitas Eden. Persis pula dengan nasib Yusman Roy, yang ditangkap setelah menggagas salat dalam dua bahasaâArab dan Indonesiaâmelalui jemaah Ngaji Lelaku di Malang, Jawa Timur. Rumah Lia diobrak-abrik massa. Ia harus mendekam di penjara satu setengah tahun.
Sedangkan Yusman Roy, bekas petinju itu, juga dihukum penjara dua tahun, Agustus lalu. Namun ia tak terbukti melakukan âpenodaan agamaâ sebagaimana dakwaan primer jaksa. Tapi ia tetap saja divonis merujuk dakwaan subsider, yakni menyiarkan dan melakukan penghinaan terhadap segolongan penduduk Indonesia. Yusman sampai bikin Bupati Malang meneken surat keputusan agar ajarannya dihentikan.
Nasib Mushaddeq idem ditto. Sebagian bangunan Vila Lakapura miliknya di kawasan Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat, sudah dibakar oleh kelompok yang menamakan diri Majelis Ulama Islam, Selasa malam pekan lalu.
Aksi ârusak dan bakarâ itu adalah jilid kesekian dalam praktek kekerasan kehidupan beragama di Indonesia. Perusakan pertama yang tercatat terjadi pada 1974, ketika Ali Taetang Laikabu menahbiskan diri sebagai nabi baru di Sulawesi Selatan. Yang paling ramai dan mengundang perhatian publik yang luas tentu saja adalah perusakan aset Ahmadiyah di berbagai kota tahun lalu.
Al-Qiyadah juga melengkapi daftar 250 kepercayaan sesat yang dikeluarkan oleh Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) dari 1980 hingga 2006. Pakem beranggotakan Departemen Dalam Negeri, Departemen Agama, dan Kejaksaan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…