Raja Opium Tutup Buku
Edisi: 37/36 / Tanggal : 2007-11-11 / Halaman : 132 / Rubrik : INT / Penulis : Prabandari, Purwani Diyah, ,
Suatu pagi pada Januari 1987, seorang lelaki setengah baya melintas cepat. Perawakannya sedang, tinggi sekitar 160 sentimeter. Wajahnya tipe Mongoloid, rupa yang mudah ditemukan di seantero Burma. Tapi dia bukan orang biasa. Dialah Khun Sa, Raja Opium Segitiga Emas. Polahnya mencerminkan orang dengan kuasa besar. Tujuh pengawal mengitarinya ke mana dia melangkah. Dialah buron nomor wahid polisi Thailand, Laos, dan Burma. Pagi itu, sang buron tengah berjinak-jinak dengan para juru warta. Puluhan wartawan dia undang ke markasnya dekat perbatasan Burma, Thailand, dan Laos. Hadir dalam pertemuan yang jarang-jarang ini, Yuli Ismartono, wartawan Tempo yang ketika itu tengah bertugas di Bangkok.
Sembari Khun Sa bertanya-jawab, puluhan pria berseragam SAA (Shan State Army) bersenjata lengkap plus granat di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…