Jembatan Budaya Serumpun

Edisi: 38/36 / Tanggal : 2007-11-18 / Halaman : 42 / Rubrik : KL / Penulis : Purba, Achmad Zen Umar, ,


SAYANG rasanya jika isu Rasa Sayange dibiarkan berlalu hanya karena marah kita mungkin sudah lenyap termakan waktu. Selain isu hak cipta yang posisi kita cukup kuat, paling kurang ada dua hal yang masih perlu kita camkan.

Pertama, soal memelihara atau menurut istilah Tem­po "merawat" khazanah kebudayaan sendiri. Betul, jangan kata lagu yang jarang didendangkan seperti Rasa Sa­yange, bahkan terhadap lagu lama tapi masih populer pun kita terkesan kurang peduli. Misalnya, kita acap mendengar lagu Hari Lebaran dengan lirik bait pertama dan re-frein yang terus diulang-ulang. Padahal lagu yang mulai tersiar di tahun sekitar 1950/60-an itu terdiri dari beberapa bait penuh dengan sindiran yang memikat.

"Dari segala penjuru mengalir ke kota/Rakyat berpa-kaian baru serba indah/ Sekali setahun naik trem listrik prei/" dan bagaimana "Cara orang kota berlebaran lain lagi" yang "Sehari semalam main ceki mabuk brendi/ Pulang sempoyongan kalah main pukul isteri". Bahkan pada bagian refrein dilantunkan sindiran yang masih kontek-stual saat ini: "... korupsi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…