Dokumen, Film, Dan Lupa
Edisi: 39/36 / Tanggal : 2007-11-25 / Halaman : 76 / Rubrik : MEM / Penulis : Hasugian, Maria , ,
Sambil bersekolah di London, saya bekerja sebagai staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Inggris. Saya ditempatkan di bagian informasi di Knightsbridge pada 1953. Dari sini saya mulai mengenal kamera dan kemudian jatuh cinta pada dunia fotografi.
Kamera pertama yang saya miliki adalah Paillard Bolex 16 milimeter buatan Swiss. Selain itu, saya juga membeli kamera jenis lainnya. Kamera-kamera itu saya rawat dan sampai sekarang masih berfungsi baik.
Paillard Bolex 16 punya sejarah luar biasa bagi saya. Waktu Gunung Api di Pulau Banda meletus, saya sedang di pesawat menjemput sanak keluarga dari Ambon ke Banda Naira. Waktu itu subuh, 9 Mei 1988.
Begitu tahu Gunung Api meletus, saya âpaksaâ pilot terbang mengelilinginya. Saya potret gunung yang sedang menyemburkan lahar itu. Foto ini satu-satunya di dunia. BBC kemudian membeli foto eksklusif saya seharga US$ 25 ribu atau nilainya sekarang Rp 225 juta.
Suatu hari, 1993, Sarah Ferguson, menantu Ratu Inggris, main ke Banda bersama kedua anaknya. Saat itu ia sedang dalam proses perceraian dengan suaminya, Pangeran Andrew. Saya memotret Sarah dan kedua anaknya. Media Inggris, seperti Sunday Mail, kemudian ramai-ramai menawar untuk membeli foto eksklusif itu, tapi saya memutuskan tidak menjualnya. Saya tidak mengkomersialkan foto-foto…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…