Kelaparan Di Rumah Bagus
Edisi: 41/36 / Tanggal : 2007-12-09 / Halaman : 68 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Suriaji, Yos Rizal, Suditomo, Kurie, Widyanto, Untung
RUMAH panggung itu berbanjar rapi di depan gugusan bakau di Kampung Tanah Merah Baru. Mentereng dibandingkan dengan kampung lain di Kabupaten Bintuni, Papua Barat. Luasnya bisa tiga kali rumah penduduk biasa yang berada di leher Pulau Papua ini. Pasaknya dari kayu besi kelas satu, atapnya genteng, berlistrik pula.
Tanah Merah Baru merupakan tempat pindahan massal warga wilayah Tanah Merah yang terkena proyek pengeboran gas alam cair, LNG Tangguh. Ada 112 keluarga yang mendiami lokasi baru itu, tiga kilometer dari kampung lama. Lokasi gubuk lama mereka sudah menjadi area perkantoran BP Migas, yang memiliki saham terbesar proyek. Sebagai gantinya, penduduk mendapat rumah baru yang harganya Rp 300 juta.
Semua warga Tanah Merah merupakan nelayan di Teluk Bintuni. Tadinya keturunan suku Simuni ini memiliki wilayah perburuan udang di sepanjang Teluk Bintuni bagian selatan. Tapi kini pipa besar melintang dengan penjagaan ketat patroli proyek. Sejumlah penduduk akhirnya lebih banyak luntang-lantung. âApa artinya rumah bagus kalau dapurnya tak berasap?â kata salah seorang penduduk kepada Tempo.
Penduduk Tanah Merah Baru juga tak bisa mencari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…