Terpangkas Di Tapal Batas

Edisi: 41/36 / Tanggal : 2007-12-09 / Halaman : 70 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Suriaji, Yos Rizal, Suditomo, Kurie, Widyanto, Untung


Belasan rakit berjejalan di Sungai Timbal. Ratusan kayu dengan panjang lima meter menumpuk di atasnya. Sampan-sampan harus antre untuk melewati sungai Timbal di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Mereka menunggu kapal yang akan membawa kayu-kayu itu ke Tawau, Malaysia.

Penduduk Desa Sebakis, Kecamatan Sebuku, kepada Tempo pada Senin dua pekan lalu, menyebut sungai Timbal sebagai ”gudang terapung” milik para tauke yang bermarkas di Malaysia. Tiga kapal datang setiap pekan, mengangkut 600 kubik kayu gelondongan untuk dibawa ke negeri tetangga yang berjarak ”sepelemparan batu”.

Inilah lokasi yang menjadi simpul jaringan perambah hutan di perbatasan Indonesia-Malaysia. Mereka membabat pohon yang berada di tepi Sungai Timbal menuju daerah hilir. Sekarang, kata Mulyadi, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sebuku, ”hutan Sebuku tinggal 60 persen.” Angka ini lebih baik dari jumlah hutan tersisa di seluruh Pulau Nunukan yang cuma 20 persen. ”Sebagian beralih menjadi perkebunan kelapa sawit.”

Tak ada aksi pencegahan dari aparat berseragam terhadap para pembalak liar di Sebuku. ”Saya baru mendengar,” ujar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…