Malam Imlek, Hujan Tak Datang

Edisi: 41/36 / Tanggal : 2007-12-09 / Halaman : 74 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Suriaji, Yos Rizal, Suditomo, Kurie, Widyanto, Untung


SAPUAN, 50 tahun, tak bisa lagi memperkirakan kapan musim hujan akan datang. Dulu, petani di Desa Bulung Cangkring, Kudus, Jawa Tengah ini bisa memastikan bahwa biasanya pada Oktober desanya sudah diguyur hujan—tanda ia bisa mulai menanam padi.

Namun, dalam lima tahun terakhir, musim kemarau bertahan lebih lama. ”Tahun ini, sampai November, hujan juga masih jarang,” katanya. Bulan Januari—biasa dipanjangkan menjadi ”hujan sehari-hari”—matahari tetap terik.

Akibat curah hujan yang tak menentu, petani Bulung Cangkring kerap mengulang proses penyemaian benih. Soalnya, saat penyemaian pertama, hujan yang diharapkan datang tak kunjung sampai.

Kudus saat ini adalah salah satu lumbung padi Jawa Tengah. Tapi sebagaian besar airnya bergantung pada sistem irigasi Waduk Kedungombo. Bila air waduk menyusut, musim tanam terpaksa diundur.

Lalu, ketika musim hujan mencapai puncaknya, sawah-sawah yang kerontang berubah menjadi lautan air akibat banjir. Sekarang, ”Kami tidak bisa lagi panen tiga kali setahun. Dua kali saja hasilnya sudah kurang baik,” kata Sapuan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…