Sartono, Perlawanan Orang Biasa

Edisi: 42/36 / Tanggal : 2007-12-16 / Halaman : 130 / Rubrik : OBI / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,


HAJI Abdul Karim, Haji Tubagus Ismail, Haji Wasid, Haji Marjuki. Pada suatu hari—tepatnya 9 Juli 1888—para ulama tarekat Kadiriyah itu menggerakkan petani Banten menyerbu pos-pos pejabat Belanda di Cilegon. Disertasi itu dibuat sudah 41 tahun lampau, dan apabila kini kita baca, masih sanggup membangkitkan imajinasi.

Disertasi itu sangat detail. Adegan pengejaran asisten residen bernama Gubbels, misalnya, diceritakan begitu hidup. Gubbels dengan dokarnya menerobos 30-an petani yang menutup jalan. Kudanya ditusuk di perut, dada Gubbels ditombak.

Ia, Sartono Kartodirdjo, sang penulis, meninggal pekan lalu dalam usia 86 tahun. Perannya begitu banyak dalam penulisan sejarah kita. The Peasant Revolt of Banten in 1888, disertasinya, adalah tonggak yang menginspirasi bagaimana seharusnya sejarah kita ditulis. Ia yang pertama mengumandangkan bahwa sejarah Indonesia harus ditulis dengan sudut Indonesia-sentris, menempatkan orang kita sendiri sebagai pelaku utama, bukan pemerintah Hindia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…