Brigjen Polisi Sutjiptadi: Tak Ada Perintah Mengerem Penyidikan
Edisi: 43/36 / Tanggal : 2007-12-23 / Halaman : 38 / Rubrik : WAW / Penulis : Dewanto, Nugroho, Agustina, Widiarsi , Warta, Martha
Santap malam itu berlangsung singkat. Tapi Sutjiptadi, 55 tahun, enggan segera beranjak dari meja makan. Jenderal polisi berbintang satu ini masih semangat bicara tentang pentingnya konservasi hutan bagi anak-cucu. Setelah berpindah tempat ke ruang tamu rumahnya, ia masih menyinggung pula dampak pemanasan global dan pentingnya penegakan hukum lingkungan di Indonesia sambil memutarkan dua film.
Sutjiptadi tak cuma bicara. Sejak dilantik menjadi Kapolda Riau pada Januari 2007, ia tak berhenti memberantas praktek pembalakan liar yang berlangsung menahun di bumi lancang kuning itu. Hasilnya luar biasa. Dalam tempo delapan bulan, polisi sudah menetapkan ratusan tersangka. Di antara mereka ada beberapa cukong dan pejabat Dinas Kehutanan setempat.
Salah satu temuan operasi yang paling spektakuler adalah âbukit kayuâ sepanjang 15 kilometer di Kabupaten Indragiri Hilir. Lokasinya jauh dari jalan umum dan hanya bisa dilihat dari udara. Maka, Kapolri Jenderal Polisi Sutanto dan Jaksa Agung Hendarman Supandji harus menggunakan helikopter untuk memeriksa kayu bernilai puluhan miliar rupiah itu, Agustus lalu.
Aksi Sutjiptadi tak hanya membuat gerah cukong kayu di Riau, tapi juga menyengat Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban. Maklum, penelusuran polisi mengantar ke pangkal perkara: izin Menteri Kehutanan. Sebaliknya, Kaban menuduh operasi itu dilakukan serampangan dan tanpa koordinasi dengannya. Akibatnya, perusahaan kayu legal jadi korban, dan ribuan karyawan terancam menganggur. Selain mengadu ke Presiden Yudhoyono, Kaban juga meminta Kapolri Sutanto mengevaluasi Sutjiptadi.
Tak cuma bersinggungan dengan sesama pejabat pemerintah, ketegasan Sutjiptadi kerap membuatnya menuai bujukan maupun ancaman. Beberapa kali stafnya mengembalikan koper berisi uang ke pengirimnya. Lain waktu datang teror terhadap diri dan keluarganya yang membuatnya mendapat pengawalan ketat.
âSaya cuma pengen jadi polisi jujur. Orang jujur itu tidurnya enak,â begitu katanya tentang sikap tegas tanpa komprominya. Kepada Nugroho Dewanto, Widiarsi Agustina, dan Martha Warta Silaban dari Tempo, Sutjiptadi menjawab sejumlah pertanyaan.
Apa yang melatarbelakangi tindakan Anda memberantas pembalakan liar?
Sewaktu saya dipindah ke Riau, kawasan ini sedang dirundung banyak bencana: banjir, kabut asap, dan tanah longsor. Kami juga menerima laporan masyarakat tentang parahnya kerusakan lingkungan. Banyak media juga menyebut kerusakan hutan Riau nomor satu di dunia. Padahal, sebagai polisi, kami harus bisa menyelamatkan keka-yaan negara, antara lain hutan, tambang, dan ikan.
Apakah ada arahan dari atasan?
Kapolri secara khusus memang meminta kami serius memberantas illegal logging dengan menangkap para cukong. Menteri Kehutanan juga mulanya begitu. Menurut dia, keberhasilan polisi menangani illegal logging bukan karena banyaknya truk yang ditangkap, tapi bagaimana polisi bisa menangkap para cukong. Kalimat itulah yang memacu kami.
Lalu, apa yang Anda lakukan?
Ini bukan pekerjaan gampang. Pemberantasan pembalakan liar tak bisa jalan jika tidak ada kerja sama dengan instansi lain. Kami butuh data dan pemahaman khusus tentang lingkungan. Karena itu, saya berkonsultasi dengan ahli…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…