Kementahan Yang Jadi Legenda

Edisi: 44/36 / Tanggal : 2007-12-30 / Halaman : 190 / Rubrik : SR / Penulis : Wiyanto, Hendro, ,


Generasi perupa kontemporer yang lebih muda—khususnya di Yogyakarta, misalnya Apotik Komik dan Daging Tumbuh—menjulukinya ”Om Legend”, sang paman yang (telah) melegenda. Penampilan underground-nya pada 1980-an, dengan anting besar, kepala dicukur separuh plontos separuh gondrong, dikenang sebagai mulai merebaknya suatu gaya pembangkangan atau ekspresi khas kaum punk.

Lukisan berwarna permen dan gaya coretannya yang kocak telah membuka jalan baru, menyimpang dari rezim seni lukis untitled, yakni lukisan nonfiguratif yang dibalut oleh warna ”agung” kotoran kuda. Sementara ekspresi modernis lokal di Yogya—pada kurun tertentu—ditandai oleh salah satu puncaknya pada ragam ”dekora-magis”, gaya pemberontakan bergaya naratif dan humoris terwakili oleh karya nyeleneh yang sama sekali ”ora (tidak) magis” EddiE haRA.

Lebih-kurang dua dekade telah berlalu. ”Om Legend” masih saja berkarya dengan gaya main-main semacam itu. Hanya, kini EddiE haRA sering mondar-mandir dan berpameran antara Basel (tempat tinggalnya sepuluh tahun terakhir ini) dan Yogya. Pameran tunggalnya yang ke-28 kali ini di Nadi Gallery, Jakarta (5-18 Desember 2007), bertajuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…