Sos: Pakistan

Edisi: 45/36 / Tanggal : 2008-01-06 / Halaman : 98 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Basral, Akmal Nasery, Suditomo, Kurie, Aryani, Aini


Benazir Bhutto memancangkan kalimat itu setelah selamat dari pengeboman pada Oktober lalu. Ya, ia seperti tengah meramal garis hidupnya. Datang dari pengasingannya di London untuk menyongsong bahaya, tapi ia tak surut. ”Karena saya merasa negeri ini dalam bahaya.” Desing peluru dan bom bunuh diri di Rawalpindi pada Kamis lalu itu pun menghentikan langkahnya. Benazir berpulang di usia 54 tahun. Suhu politik Pakistan seketika mendidih. Pemilu pekan depan terancam batal. Kerusuhan di beberapa kota meledak. Puluhan orang tewas. Akan seperti apa masa depan Pakistan? Apakah Musharraf tetap bertakhta di tampuk kekuasaan? Tempo melaporkan dari Islamabad, Pakistan.

”Jiye Benazir! Hidup Benazir!”

Pekik ribuan pelayat mengoyak keheningan Desa Garhi Khuda Bakhs, Larkana, Provinsi Sindh, tempat mausoleum keluarga Bhutto terbaring. ”Jiye Bhutto!” Raung kesedihan itu bergelombang, susul-menyusul, seperti melodi qawwali yang kerap dilantunkan penyanyi karismatik Nusrat Fateh Ali Khan. Hanya kali ini tak ada kegembiraan. Pekik itu menjadi semacam ode perpisahan bagi tubuh beku Benazir, 54 tahun, yang terbujur di peti mati.

Berbalut parcham-e-sitara aw hilal, sebutan untuk bendera Pakistan yang berhias bintang dan bulan sabit, peti itu dikubur di samping makam sang ayah, Zulfikar Ali Bhutto, pada Jumat terakhir tahun 2007 yang masai. Suami Benazir, Asif Ali Zardari, yang terbang dari Dubai bersama ketiga anaknya, Bilawal, Bahktwar, dan Aseefa, hanya bergumam pasrah, ”Ini menyedihkan.”

Di pelbagai tempat di sekujur Pakis-tan, surup merasuki massa. Sepuluh stasiun kereta api dan sejumlah gerbong dibakar di sekitar Sindh, membuat transportasi antara Karachi, ibu kota Sindh, dan Punjab di sebelah timur, terputus. Kota…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…