Sigit Terimpit, Gatot Masuk?

Edisi: 46/36 / Tanggal : 2008-01-13 / Halaman : 108 / Rubrik : EB / Penulis : Arvian, Yandhrie, ,


SURAT Gatot Murdiantoro Suwondo ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, akhir Desember lalu, mengakhiri desas-desus rencana pergantian direksi Bank BNI. Dalam suratnya, Wakil Direktur Utama BNI itu jelas-jelas menyatakan bahwa rapat umum pemegang saham luar biasa akan digelar pada 6 Februari mendatang.

Salah satu agendanya, ya itu tadi, perubahan susunan direksi perusahaan. Dengan masuknya agenda ini, hampir dipastikan Sigit Pramono bakal segera tergusur dari kursi orang nomor satu di bank pelat merah itu, yang didudukinya sejak empat tahun lalu.

Surat pemberitahuan dilayangkan Gatot setelah pada pertengahan Desember lalu Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, meminta BNI mengadakan RUPS. Pemerintah merupakan pemegang 76,36 persen saham BNI. ”Perombakan ini untuk penyegaran dan membuat kinerja lebih optimal,” Sofyan memberikan alasan.

Salah satu pangkal persoalan yang memicu pergantian tampuk pimpinan ini, menurut sumber Tempo, yaitu harga saham BNI yang adem-ayem di lantai bursa. Padahal pemerintah tadinya berharap, dengan adanya rencana penjualan 15 persen saham lewat penawaran saham perdana kedua (secondary offering) dan 15 persen penjualan saham baru lewat penawaran terbatas (rights issue) pada Agustus lalu, nilai saham BNI bisa terdongkrak.

Kenyataannya, valuasi saham BNI malah melorot. Kalaupun naik, nilainya masih di bawah harga pada saat divestasi, yang dipatok pada Rp 2.050. Dalam penutupan pada Jumat lalu, nilai saham BNI pun masih segitu-segitu saja: Rp 1.920 per saham.

Ekonom Dradjad Wibowo berpendapat, terpuruknya saham BNI pada saat divestasi, salah satunya, disebabkan efek psikologis krisis kredit hipotek dana perumahan di Amerika, yang membuat banyak harga saham terjun bebas. Setelah jatuh, investor terdorong menjual saham. ”Sehingga tidak ada pemicu untuk menaikkan harga.” Apalagi saham BNI sudah terlalu lama ”tidur”. Sebelum divestasi, jumlah saham yang diperdagangkan kurang dari satu persen.

Di luar soal nilai saham, menurut sumber tadi, pemerintah juga punya persoalan dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…