Bukan Lagi Wajah Nenek Moyang

Edisi: 02/11 / Tanggal : 1981-03-14 / Halaman : 30 / Rubrik : SR / Penulis :


TOPENG, terus berubah fungsi. Dulu, di zaman prasejarah, topeng merupakan bagian upacara adat atau keagamaan. Juga merupakan simbol penolak bala. Ketika upacara berubah dan bergeser fungsinya yang kemudian melahirkan seni pertunjukan, topeng pun tak lagi mewakili wajah nenek moyang dalam upacara adat. Melainkan topeng menjadi terbatas sebagai gambaran watak tokoh dalam seni pertunjukan.

Dan kini, ketika kelompok seni pertunjukan tradisional yang menggunakan topeng semakin berkurang, topeng memperoleh fungsi baru sebagai hiasan dinding. Tentu bukan sekedar hiasan dinding guna memperindah pemandangan. Tapi, seperti halnya keris, topeng bisa juga sekaligus sebagai hiasan dan sebagai benda bertuah. Misalnya saja seorang kolektor yang hanya senang memasang topeng tokoh tertentu. Ia mengharap watak tokoh yang dicerminkan topeng itu bisa mempengaruhi seisi rumah -- atau paling tidak dirinya sendiri.

Toh, bagaimanapun, kini terasa seni topeng semakin tak populer. Peminat -- baik yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…