Saleh Dan Malu
Edisi: 03/21 / Tanggal : 1991-03-16 / Halaman : 104 / Rubrik : KL / Penulis : SOBARY, MOHAMAD
BERUNTUNG, saya pernah mengenal tiga orang saleh. Ketiganya tinggal di daerah
yang berbeda, sikap dan pandangan agamis mereka berbeda, dan jenis kesalehan
mereka pun berbeda.
; Saleh pertama di Klender, orang Betawi campuran Arab. Ia saleh, semata karena
namanya. Orang menyukainya karena ia aktif siskamling meskipun bukan pada
malam-malam gilirannya.
; Orang kedua, Haji Saleh Habib Farisi, orang Jawa. Agak aneh memang, Habib
Farisi sebuah nama Jawa. Tapi ia saleh dalam arti sebenarnya. Minimal kata
para anggota jamaah masjid kampung itu.
; Jenggotnya panjang. Pici putihnya tak pernah lepas. Begitu juga sarung plekat
abu-abu itu. Tutur katanya lembut, seperti Mas Danarto. Ia cekatan memberi
senyum kepada orang lain. Alasannya: "senyum itu sedekah".
; Kepada anak kecil, ia sayang. Hobinya mengusap kepala bocah-bocah yang selalu
berisik pada saat salat jamaah berlangsung. Usapan itu dimaksudkan agar
anak-anak tak lagi bikin gaduh. Tapi bocah tetap bocah. Biar seribu kali
kepala diusap, ribut tetap jalan. Seolah mereka khusus dilahirkan buat bikin
ribut di masjid.
; "Ramai itu baik saja," katanya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…