Jack, Yang Menerima "wahyu"

Edisi: 15/11 / Tanggal : 1981-06-13 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :


NYARIS dua kali citra Scotland Yard rusak binasa. Tahun 1888, dinas kepolisian metropolitan London itu gagal total membongkar kasus pembunuhan berantai, yang dilakukan antara 7 Agustus hingga 10 November. Tujuh orang wanita menjadi korban. Semuanya pelacur.

Pembunuh itu beraksi di sekitar Whitechapel, Distrik East End, London. Ia kemudian dijuluki Jack The Ripper. Semua usaha polisi menjaring 'Jack' gagal. Mereka bahkan mendapat kiriman sepotong ginjal manusia, diduga dari sang pembunuh.

Dari bekas yang ditinggalkan 'Jack', kuat dugaan bahwa ia menguasai anatomi manusia. Ia menggorok leher korbannya dengan teliti, dan memotong-motong tubuh mereka secara seksama. Polisi putus asa.

Sebaliknya, para penerbit novel dan produser film panen dari pelbagai cerita yang diangkat berdasarkan tema Jack The Ripper.

Tak sampai seabad kemudian, 1975, polisi London kembali dibikin pusing. Pembunuhan demi pembunuhan mengambil lokasi di daerah Yorkshire Barat, dan tempat lain disekitar England Utara.

Semua korban wanita. Sebagian besar pelacur. Terkenang akan Jack The Ripper yang hingga kini tetap misterius, pers dan masyarakat menjuluki pembunuh biadab itu The Yorkshire Ripper, Jagal dari Yorkshire.

Korban pertama adalah Wilma McCann. Wanita tunasusila ini dibunuh di Leeds, 30 Oktober 1975. Kepalanya dihantam palu.

Korban kedua jatuh pada 20 Januari 1976. Kali ini nasib malang itu menimpa Emily Jackson, pelacur, juga di Leeds. Pada paha Emily membekas sepatu sang pembunuh. Nomor tujuh. Termasuk ukuran kecil.

Setelah itu menyusullah lima tahun penuh teror di seputar kawasan Yorkshire. Jagal itu tampaknya khusus memilih kaum wanita. Terutama mereka yang akrab dengan kehidupan wilayah lampu merah.

Lebih lima tahun The Yorkshire Ripper malang melintang tanpa halangan. Kepala polisi London hampir menangis menampung cerca masyarakat. Apalagi pers. Bahkan Menteri Dalam Negeri Kerajaan Inggris, yang membawahkan kepolisian, tak urung disindir kiri kanan.

Usaha identifikasi tak banyak membawa hasil. Dari beberapa orang korban yang tak sampai tewas, misalnya Anna Rogulskyj dari Keighley dan Olive Smelt dari Halifax, berhasil dikumpulkan sedikit keterangan. Misalnya, bahwa pembunuh itu berambut lebat, berjenggot, dan ompong pada gigi depannya.

Hal ompong ini ada sangkut pautnya dengan mayat yang ditemukan polisi di Preston, 20 November 1975. Korban pembunuhan bernama Joan Harrison. Pada buah dadanya tampak bekas gigitan, dari sebaris gigi yang bogang di depan.

DARI berbagai keterangan, memang berhasil dirancang sebuah sketsa. Disamping itu terdapat ciri yang menyertai semua pembunuhan. Yaitu: sang jagal beroperasi di daerah mesum, dan selalu mengetuk kepala korbannya dengan palu.

Setelah 13 orang wanita menjadi mayat, barulah polisi London berhasil menangkap The Yorkshire Ripper, 2 Januari 1981. Dia adalah Peter William Sutcliffe, 34 tahun, pengemudi truk dari Garden Lane, Heaton, Bradford.

Inilah pengejaran terlama di dalam sejarah pidana Inggris. Boleh jadi juga yang termahal. Dalam lima tahun, polisi mengumpulkan 5,2 juta keterangan, 32 ribu di antaranya tertulis.

Di sekitar kota Manchester,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…