Mengurung Sang Pendaki Gunung
Edisi: 48/36 / Tanggal : 2008-01-27 / Halaman : 30 / Rubrik : HK / Penulis : Susanto, Elik, Nugroho, Widi, Pakpahan, Desy
WAJAH-wajah kaku berjejer di depan pintu kamar nomor 5, Paviliun Cenderawasih III, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dua polisi mondar-mandir di lorong. Mereka bersiap menyambut Kanjeng Pangeran Haryo Rusdihardjo meninggalkan rumah sakit itu, Rabu pekan lalu.
Sekitar pukul 17.00, mantan Kepala Kepolisian RI itu keluar dari bilik rawat inap yang bertarif Rp 400 ribu per hari tersebut. Belasan orang, termasuk istri dan anak mantan Duta Besar RI untuk Malaysia itu, membuntuti. Mengenakan jaket biru gelap, Rusdihardjo terkulai di kursi roda.
Melihat bekas pemimpinnya muncul, dua polisi tadi segera mengangkat hormat. Keduanya bergegas menyibak lalu-lalang pembesuk. Lorong paviliun sepanjang seratus meter yang ramai orang itu menjadi leluasa dilalui…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…