Perang Teluk Iii: Oposisi Di Irak; Perang Teluk Iii: Oposisi Di Irak

Edisi: 03/21 / Tanggal : 1991-03-16 / Halaman : 73 / Rubrik : LN / Penulis : Yoppie Hidayat, Yuli Ismartono, Dja'far Bushiri


Dikabarkan, tentara Irak yangpulang dan Kuwait bergabung dengan oposisi.Pantos, bila Saddam menurunkan Pengawal Republiknya. Pertemuan oposisi Irak di Beirut.

 

KALAH di Kuwait, adakah Saddam Hussein akan dikalahkan di dalam negerinya sendiri? Empat hari setelah Saddam memerintahkan pasukannya mundur dari Kuwait, dan Irak menerima semua Resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Irak, marak pemberontakan di dalam negeri dimulai dari Basra, kota terbesar kedua setelah Baghdad.

Hingga pekan ini, berita dari negeri yang mengusir wartawan asing itu simpang-siur. Cerita-cerita dari para pengungsi dari Irak Selatan yang sampai di Kuwait pun bermacam-macam. Yang bisa disimpulkan, sejumlah kota antara Basra dan Baghdad sebentar dikuasai oleh para pemberontak, sebentar kemudian direbut kembali oleh Pengawal Republik. Mungkin, kisah yang mendekati kenyataan adalah seperti yang diceritakan oleh seorang penulis asing yang tertangkap Pengawal Republik di dekat Basra. Sempat dibawa ke Baghdad, setelah dibebaskan ia mengisahkan pemberontakan yang dilihatnya, di harian International Herald Tribune (lihat Saksi Mata dari Basra).

Betapa cepat dan berbolak-baliknya perkembangan di Irak bisa disimak dari berita berikut. Pada awal pekan lalu, muncul cerita bahwa kota pelabuhan Basra sudah dikuasai pemberontak. Kamisnya, Radio Baghdad yang didengarkan di Nikosia mengatakan, pasukan Pengawal Republik yang dikirimkan oleh Saddam ke kota yang rusuh itu sudah menguasai kembali kota tersebut.

Tapi sehari kemudian muncul bantahan dari Majelis Tertinggi Revolusi Islam di Irak atau SAIRI (gabungan kelompok Syiah), kelompok oposisi Saddam terbesar dan terkuat. Tak cuma membantah, bahkan SAIRI mengklaim 12 kota di timur dan selatan Irak, termasuk Basra, berada di bawah kontrol kelompok Islam Syiah ini. Lebih jauh lagi, jika pernyataan gerilyawan Kurdi benar, sudah 29 kota yang dinyatakan oleh oposisi berada di tangan mereka.

Belum terdengar lagi komentar pihak Saddam Hussein. Sangat berbeda dengan suasana ketika Perang Teluk, kini Radio Baghdad tak menyuarakan pernyataan apa pun tentang kekacauan di dalam negeri. Bahkan Peter Arnett, wartawan televisi CNN yang sangat…

Keywords: Perang TelukSaddam Hussein
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…