Tak Kuasa Menahan Longsor
Edisi: 49/36 / Tanggal : 2008-02-03 / Halaman : 125 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sapto Pradityo, ,
Emas selalu menggoda. Bukan sekadar menjadi perhiasan, logam kuning itu bisa mendatangkan fulus berlimpah, terutama di saat harganya terus merangkak naik seperti sekarang ini.
Dua tahun lalu, harganya masih berkisar US$ 636,7 per troy ounce (setara 31,1 gram) atau sekitar Rp 192 ribu per gram. Tapi Januari ini, harganya di New York Mercantile Exchange sempat melejit ke angka US$ 916,1 per troy ounce. Harga tertinggi sepanjang masa.
Meski begitu, kemilau emas rupanya belum benar-benar mampu menopang harga saham PT Aneka Tambang Tbk. (Antam). Harga saham perusahaan tambang emas, nikel, dan bijih besi ini malah ikut terpuruk pada awal pekan lalu di saat indeks saham di berbagai bursa dunia anjlok hebat.
Hanya dalam dua hari, Senin dan Selasa, harga saham Antam di Bursa Efek Indonesia rontok 20,9 persen dari Rp 3.700 menjadi tinggal Rp 2.925 per saham. Meski…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…