Meramu Bumbu Hingga Singapura
Edisi: 52/36 / Tanggal : 2008-02-24 / Halaman : 52 / Rubrik : PDK / Penulis : Yandi MR, ,
Harum masakan meruap dari sudut kompleks Akademi At-Sunrice, Singapura, di penghujung bulan lalu. Sumbernya dari ruang berukuran 50 meter persegi yang dipenuhi seperangkat kompor, wajan, bumbu, sayuran, dan bahan masakan lainnya. Tak ada seorang pun pembeli. Jangan salah, ini bukan kantin, melainkan sebuah kelas.
Siang itu, Jason Vito Suwantika bersama sembilan murid lainnya sedang mengikuti pelajaran memasak capcay di akademi khusus kuliner ini. Laki-laki asal Jakarta berumur 25 tahun itu adalah siswa tingkat akhir program diploma Culinary Craft and Service Excellence. Jurusan yang mempelajari pengetahuan dasar kuliner Barat dan Timur itu menarik hati lelaki yang pernah bekerja di media cetak di Indonesia tersebut. âSaya ingin berkarier di bidang kuliner,â katanya.
Singapura menjadi pilihannya karena ideal untuk mengembangkan karier di tingkat internasional. Biaya sekolahnya pun lebih murah ketimbang di Eropa atau Amerika. Program diploma pilihan Jason yang memakan waktu 15 bulan berbiaya Sin$ 18 ribu (sekitar Rp 117 juta).
Jason punya bakat besar di bidang yang dicintainya ini. Di At-Sunrice ia mampu bersaing dengan 220 siswa dari 25 negara untuk masuk menjadi kandidat wakil sekolah dalam World Gourmet Summit 2008. Inilah acara yang menjadi ajang adu kemampuan para jago masak seluruh dunia. Jason pun masuk dalam Student Hall of Fame At-Sunrice pada Januari tahun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…