Detektif Masa Silam
Edisi: 52/36 / Tanggal : 2008-02-24 / Halaman : 56 / Rubrik : SOS / Penulis : Dewanto, Nugroho, ,
Lima buah arca raib dari Museum Radya Pustaka, Solo, Jawa Tengah. Kabar itu membuat seorang lelaki tua terenyak, tiga bulan lalu. Dia bukan pengelola museum, bukan pula kolektor benda bersejarah. Lelaki tua itu, Mundardjito, seorang arkeolog. Lebih dari separuh usianya yang 71 tahun dihabiskan berkeliling Indonesia untuk menggali serta merawat situs dan benda purbakala.
Kemasygulannya tak jauh berbeda ketika dua tahun silam mendengar berita sejumlah arca Buddha akan dijual oleh Balai Lelang Christieâs di New York, Amerika Serikat. Arca-arca yang terbuat dari emas, perak, dan perunggu itu peninggalan abad ke-8 dan ke-9 dan disebut-sebut berasal dari Kalimantan, Indonesia.
Beruntung, dalam kasus Museum Radya Pustaka, arca-arca yang hilang dapat ditemukan kembali. Patung-patung itu ada di rumah pengusaha Hashim Djojohadikusumo di Jakarta. Hashim merasa memperolehnya secara sah dari Hugo Kreijger. Kepada majalah ini, pedagang barang kuno asal Belanda itu mengaku mendapat benda cagar budaya tersebut dari Sunan Pakubuwono XIII Hangabehi.
Buat Mundardjito, benda purbakala merupakan warisan masa lalu yang menjadi identitas bangsa Indonesia. âPeninggalan sejarah laksana KTP (kartu tanda penduduk) bagi generasi masa kini. Karena itu, wajib dipelihara,â ujarnya. Bangsa Indonesia patut berbangga punya berbagai peninggalan sejarah: Borobudur, Prambanan, Kompleks Muaro Jambi, dan lain-lain. Bandingkan dengan negeri jiran, Malaysia dan Singapura, yang tak memilikinya.
Bila benda-benda purbakala itu hilang atau dibawa ke mancanegara, ia khawatir Indonesia akan menjadi negeri dongeng. Kita cuma bisa bercerita kepada anak-cucu bahwa bangsa ini memiliki kekayaan budaya dan situs purbakala tapi tak bisa menunjukkannya lagi. Generasi mendatang harus pergi ke luar negeri untuk belajar tentang sejarah bangsa sendiri.
Mundardjito sendiri telah menjelajahi lereng gunung dan bukit, menapaki lembah sungai lama dan baru, menyisiri dataran rendah, dan menjejakkan kaki hingga di pesisir pantai hampir seluruh Indonesia untuk menggali dan merawat situs-situs purbakala. Sampai saat ini, pemerintah telah mendata ada 4.834 benda âcagar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Sang Peroboh Menara Gading
2007-11-04Ia pionir dalam bidang telekomunikasi satelit indonesia. insinyur juga harus pandai berbisnis.
Membesarkan Indonesia dengan Musik
2005-07-10Erwin gutawa adalah musisi cemerlang. jenjang karier sebagai seorang musisi telah lengkap ia lakoni.
Menjaga Bali dengan Hati
2005-08-14Luh ketut suryani terus berikhtiar menjaga bali dari gerusan efek negatif pariwisata. anak-anak korban pedofilia…