World Press Photo 2008, Masih Darah Dan Air Mata

Edisi: 52/36 / Tanggal : 2008-02-24 / Halaman : 74 / Rubrik : FT / Penulis : Oscar Motuloh, ,


Seorang serdadu infanteri AS terduduk lunglai di bunkernya yang lembap. Ia masih mengenakan rompi antipeluru. Tangan kanannya terangkat mengusap dahi. Di tangan kirinya tergenggam erat helm tempur gurun warna khaki. Tatapan matanya hampa, terasa benar keletihannya. Pertempuran antara peletonnya dan milisi Taliban yang kerap menyatroni bunker perlindungan mereka di lembah Korengal, Afganistan Timur, baru saja selesai, untuk sementara.

Imaji dramatis yang dipotret Tim Hetherington pada pertengahan September 2007 itu adalah satu imaji hasil reportase panjang pewarta foto Inggris yang tinggal selama lima setengah bulan di bunker bernama Restrepo bersama seorang rekannya, Sebastian Junger, seorang reporter. Reportase yang penuh risiko tersebut kemudian ditampilkan dalam majalah fashion, budaya, dan politik Vanity Fair edisi Januari 2008 dengan judul Into the Valley of Death.

Dalam suatu wawancara untuk video yang dikutip Time.com, Hetherington mencatat, setidaknya terjadi 450 kontak senjata yang meletus antara pasukan Batalion 2 Linud AS yang bermarkas di bunker Restrepo itu dengan gerilyawan Taliban dan Al-Qaidah selama dia bergabung di bunker maut yang diberi nama yang diambil dari nama seorang prajurit medis (Juan Restrepo) yang tewas akibat serangan mortir Taliban pada Juni 2007.

Junger, rekan Hetherington, menyebutkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…