Burhanuddin Abdullah: Urai Benang Kusut Ini

Edisi: 52/36 / Tanggal : 2008-02-24 / Halaman : 126 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Metta, Dewanto, Nugroho, Susanto, Heri


MIMPI Burhanuddin Abdullah menyamai rekor Rachmat Saleh menjadi Gubernur Bank Indonesia selama dua periode (1973-1983) pupus sudah. Di depan ratusan karyawan yang memadati ruang lobi markas BI di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa pekan lalu, ia memaklumatkan ketidaksediaannya dipilih kembali sebagai nakhoda bank sentral untuk lima tahun ke depan.

Berbekal predikat Gubernur Bank Sentral Terbaik 2007 versi Global Finance dan penghargaan Bintang Mahaputra dari pemerintah pada tahun yang sama, semula jalannya untuk kembali memimpin bank sentral kian lempeng. Namun status tersangka yang disematkan Komisi Pemberantasan Korupsi kepadanya, dua pekan lalu, menghentikan langkahnya. Ia dianggap ikut bertanggung jawab atas kasus dugaan ”suap” bank sentral ke sejumlah anggota DPR dan penegak hukum.

Untuk menjelaskan duduk perkara kasus itu, hampir tiga jam bankir senior kelahiran Garut 61 tahun silam ini, Jumat malam pekan lalu, menerima Metta Dharmasaputra, Nugroho Dewanto, Heri Susanto, Anne L. Handayani, Bagja Hidayat, dan Eko Nopiansyah untuk wawancara khusus di ”ruang darurat”—kantor sementara setelah ruang kerjanya disegel aparat KPK. Diselingi makan malam ”nasi kotak” ayam goreng, perbincangan dengan sejumlah catatan off the record ini baru berakhir menjelang pukul 23.00. ”Maaf, belum bisa saya buka semua, karena masih harus menunggu pemeriksaan KPK,” ujarnya parau.

Bagaimana kabar Anda?

Alhamdulillah, saya sehat-sehat saja.

Kok, terlihat lebih kurus?

Ya, karena saya puasa. Manusia itu sangat fragile, perlu mekanisme yang menopang.

Bagaimana menghadapi tekanan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…