Berbicara Dengan Mata
Edisi: 01/37 / Tanggal : 2008-03-02 / Halaman : 52 / Rubrik : TEI / Penulis : Yandi M.R., ,
Lelaki itu terkulai di kursi roda. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Kaki dan tangannya mogok bergerak. Di usianya yang ke-54, mulutnya pun tak bisa lagi berucap. Hanya mata dan pendengaran yang masih berfungsi dengan baik. Dengan matanya, lelaki itu, Meilono Suwondo, menyapa, âApa kabar?â
Matanya berbicara, tapi Nonoâpanggilan Meilonoâbukan memberikan kerlingan mata kepada lawan bicaranya. Lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung 1979 ini mengarahkan mata ke deretan huruf di komputer. Beberapa detik kemudian mata Nono mengetikkan sebuah kata. Inilah alat bantu komunikasi yang menghubungkan tatapan mata ke komputer. Namanya Eye-gaze Response Interface Computer Aid atau Erica. âIa sekretaris saya,â kata Nono melalui Erica.
Nono memperkenalkan âsekretarisnyaâ kepada Tempo di rumahnya di kawasan Setiabudi, Bandung, Sabtu dua pekan lalu. Erica kini menjadi pilihan berkomunikasi karena hampir semua anggota tubuh Nono tak bisa bergerak. Dokter telah menyatakan Nono terjangkit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) sejak akhir 2004. Dia mulai merasakan gejala tak berfungsinya saraf motorik tangan ketika sedang memotong kuku. Tangan kanannya tak bisa memotong kuku jari kirinya.
ALS merupakan penyakit ditandai dengan menurunnya fungsi sel saraf dengan sangat cepat. Sel saraf atau motor neuron ini mengontrol otot dalam tubuh. Misalnya, urat saraf tulang belakang bawah dan atas masing-masing mengendalikan otot…
Keywords: -
Rp. 15.000
Artikel Majalah Text Lainnya
O
R
Robot Hijau dari Google
2008-02-24Prototipe peranti lunak buatan google diperkenalkan pekan lalu. sejumlah pesaing siap menghadang.
T
Terkesima Kesan Pertama
2007-03-11Microsoft meluncurkan versi perorangan windows vista. mengandalkan kekuatan antarmuka.