Menyaksikan Sinar Neraka

Edisi: 20/12 / Tanggal : 1982-07-17 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


PADA mulanya adalah cahaya. Sinar putih cemerlang yang membuat pemandangan di gurun itu 20 kali lebih terang ketimbang siang. Untuk beberapa detik, tak ada suara. Padahal sejenis bom yang dahsyat sedang dicoba: bom atom, yang kemudian dijatuhkan di atas Hiroshima dan Nagasaki.

Harinya adalah 16 Juli 1945, 37 tahun yang lalu. 'Tes Tritunggal' (Trinity Test) itu diselenggarakan di Gurun Alamogordo, New Mexico, Amerika. Serikat. Sebagian besar ilmuwan yang menyaksikan 'isyarat Armageddon' itu mengambil jarak sekitar 10 mil dari tempat ledakan. Mereka sebetulnya belum tahu pasti akibat yang bakal ditimbulkannya.

Dan cahaya itu meluas dan semakin meninggi. Beberapa di antara pengamat bahkan dihinggapi panik, kalau-kalau perluasan medan cahaya itu tidak pernah berhenti, meskipun hal itu secara ilmiah mustahil.

Adalah Enrico Fermi, orang pertama yang merancang reaktor atom di dunia, yang telah membuat perhitungan pembakaran nitrogen secara spontan di atmosfir. Fermi tak pernah salah, tapi tetap saja ada kekhawatiran melihat cahaya luar biasa itu -- terhadap proses yang bisa mengubah planet bumi menjadi matahari.

Lima puluh detik kemudian barulah terdengar suara ledakan. Gelegar yang sungguh dahsyat, yang sukar dilupakan para saksi mata di Gurun Alamogordo. Namun "cahaya itu tetap lebih mengesankan," kata Norris Bradbury, salah seorang saksi mata.

Kini, setelah hampir 40 tahun berlalu, apa kata para perancang dan pembuat bom atom itu tentang "karya besar" mereka? Pertanyaan itu rupanya menggoda Thomas Powers, dan mengantarkan dia melalui berbagai perjalanan menemui para tokoh yang turut mengubah sejarah dunia.

BRADBURY termasuk salah seorang pembuat bom pertama. Ia, kini, berada di jenjang usia 70-an. Memasuki masa pensiun pada September 1970, 25 tahun kemudian sejak ia ditunjuk sebagai direktur laboratorium Los Alamos, tempat bom atom pertama dirancang dan dibuat.

Ia pun kini tetap bermukim di Los Alamos, sebuah kota sekitar 30 mil di utara Santa Fe, New Mexico. Kota ini dibangun dalam gaya motel, tapi daerah pinggirannya sangat indah.

Berperawakan gemuk dan kekar, Bradbury senantiasa riang, dengan uban menghias sisi kepalanya yang sulah. Dasinya selalu licin, dengan jepitan perak hadiah tatkala akan memasuki masa pensiun. Ia mengendarai mobil pickup, dan seperti para pembuat bom atom lainnya ia menyatakan kesediaan berbicara, namun merasa tak tahu apa yang harus dibicarakan.

Bradbury adalah tipe khas teknokrat yang kurang kepercayaan diri sendiri. Ia menganggap dirinya tak lebih seorang administrator, sama sekali tak berperanan dalam mengambil keputusan penting.

"Dengan cara itu pula Bradbury mengabdikan dirinya dalam semangat Oppenheimer," kata Thomas Powers dalam tulisannya di Rolling Stone 29 April 1982. Adalah J. Robert Oppenheimer, direktur Los Alamos selama masa Perang Dunia II, dialah yang memberi nama 'Tes Tritunggal' pada percobaan bom atom tadi.

Tapi mengapa 'Tritunggal'? Tak pernah ada penjelasan. "Oppenheimer melaksanakan proyek bom itu tanpa mengenal istirahat," kata Thomas Powers, "sampai bom yang pertama akhirnya berhasil dibuat " Peristiwa itu merupakan sukses teknologi yang sangat penting.

Dan Bradbury tak bisa melupakan kebanggaan Oppenheimer. Dalam ungkapan Bradbury, Oppenheimer bangga "bagai seekor burung merak". Barulah kemudian menyusul rasa was-was. Dalam pikirannya, tiba-tiba melintas sepenggal sajak Hindu: "Akulah sang maut, penghancur dunia."

Oppenheimer menyadari hal itu. Dalalm sebuah wawancara dengan Time beberapa waktu kemudian, ia mencetuskan ucapannya yang sangat terkenal: "para fisikawan telah mencicipi dosa" (TEMPO 17 Oktober 1981). Secara pribadi pula Oppenheimer mengaku kepada Presiden Truman, tangannya "telah berdarah".

Bradbury menerima jabatan direktur Los Alamos di bawah bayangan Oppenheimer. Dari segi temperamen, ia bukan orang yang ingin memikul tanggung jawab moral atas nasib dunia di pundaknya. Selama 25 tahun setelah perang, ia memimpin laboratorium Los Alamos dan melayani permintaan Washington dengan takzim.

Mulanya bom buatan Los Alamos berukuran besar, kasar, tidak stabil, dan berbahaya sekali untuk "diurus". Bom yang menghancurkan Hirhoshima, misalnya, adalah sebuah monster berbentuk singkong dengan nama Fat Boy (Si Buyung Gendut). Hakekatnya, konon, bom ini menggunakan semua cadangan uranium 235 yang ada di muka bumi waktu itu". Tahap akhir pembuatannya dilakukan di udara: mencegah ledakan dan terbunuhnya semua orang Amerika di Pulau Tinian.

Tapi kini, "kebijaksanaan nuklir sama berbahayanya dengan bom-bom pertama di sekitar 1945-1946 itu," kata Thomas Powers dalam tulisannya. Ia kemudian bertanya, "Berapa banyak bom yang dibutuhkan Amerika sesungguhnya?"

Jenderal Leslie R. Groves, Komandan Proyek Manhattan yang membawahkan Los Alamos, memberi jawaban dengan perhitungan sederhana. Ia menjumlahkan kapasitas produksi uranium 235 dan plutonium negeri itu. Angka tadi dibagi dengan takaran yang dibutuhkan sebiji bom. Dan itulah jumlah bom yang diperlukan.

PARA ilmuwan yang tetap tinggali Los Alamos setelah perang lebih banyak terlibat dalam hal "penimbunan dan pengadaan" barang. Umpamanya, bagaimana menghasilkan ledakan yang lebih yahud dengan jumlah plutonium dan U-235 yang lebih kecil. Atau membuat bom yang lebih mungil dan ringan, sehingga gampang dibawa ke mana-mana.

Pekerjaan membuat bom hidrogen dimulai Januari 1950. Bom pertama yang dapat dijatuhkan dari pesawat udara itu sama besarnya dengan seekor ikan paus. Panjangnya 24 kaki, garis tengahnya lima kaki, beratnya 21 ton.

Pada masa jabatan Bradbury, Los Alamos bagai terlibat dalam suatu perlombaan pembuatan bom gila-gilaan. Di satu pihak Rusia juga sedang getol-getolnya mencoba pelbagai bom. Di pihak lain, Los Alamos bersaingan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…